Drama keluarga konglomerat yang bisa bikin bludrek nontonnya.
Succession HBO series. |
Masih ingat dengan presdir Jangga di Itaewon class yang aktingnya sukses bikin kita yang nonton bludrek alias geram maksimal? sampai rasanya ingin sekali datang langsung ke lokasi syuting untuk mengingatkan bahwa beliau itu sudah tua sakit-sakitan harusnya perbanyak ibadah, main sama cucu, dan nikmatin sisa hidup dengan beramal. Ini malah maunya bersaing terus sama Park seo ryi sampai akhir hayat menjemput smh. Anyways, kok ini jadinya malah ikut terbawa emosi ke jalan cerita Itaewon class sih? tapi bentar, malahan itu membuktikan bahwa series tersebut sukses memberi kesan tersendiri buat penontonnya loh, jadi bukan sekedar angin lewat yang mudah dilupakan begitu saja. Sama halnya seperti serial orisinal HBO bertajuk Succession ini yang menurut saya jauh lebih sukses besar untuk hal tersebut.
Succession ini adalah sebuah drama tema keluarga konglomerat pemilik berbagai bisnis media dengan segala konflik perebutan kekuasaan yang terjadi di antara mereka, perkenalkan mereka tersebut adalah Roy Family. Kalau dipikir-pikir konflik antara keluarga Roy ini juga punya kesamaan dengan konflik yang terjadi di keluarganya Presdir Jang, yang dimana sama-sama punya ayah yang sudah tua, tempramental, sakit-sakitan tapi masih haus akan kekuasaan dan rela melakukan apa aja demi nama baik perusahaannya. Di series ini ada Logan Roy, seorang ayah sekaligus pendiri perusahaan media terbesar bernama Waystar Royco (tolong bukan Royco itu yaa yang dimaksud) dan salah satu alasan Logan belum sanggup melepas jabatannya yaitu karena anak-anaknya juga gaada yang kompeten, punya perilaku yang macam-macam yang suka memberikan ketujan yang tak terduga, bukan berarti mereka ga pinter yaa cuman saking pinter dan kaya raya jadinya yaa asshole gini lmao.
Katakanlah ada Kendall Roy sebagai anak kedua yang sifatnya sungguh
ambisius dan punya kecanduan terhadap narkoba. Kendall ini walaupun annoying
yaa secara personal tetap jadi favorit saya karena punya pengembangan karakter
paling keren dan fucked up seiring berjalannya waktu. Anak ketiga ada Siobhan
Roy yaitu satu-satunya anak perempuan yang berkarir solo di ranah politik, tapi
sayangnya ga punya integritas karena bisa dengan mudah berkhianat ke pihak
lain. Lalu ada yang paling bungsu si Roman Roy yang paling unik tingkah
lakunya, susah untuk dideskripsikan dengan kata-kata, kalau gaada karakter dia
di Succession pasti bakal hambar banget. Dan yang terakhir ada Connor Roy
sebagai anak tertua yang sifatnya bisa saya deskripsikan dengan dua kata saja
yaitu USELESS & CHILDISH. Semua tingkah laku mereka di series ini makin
membuat saya penasaran kira-kira keluarga kaya Indonesia mana yaa yang
dinamikanya bakal sama atau lebih seru dari Roy family ini?
“This Family’s
broken. And that has consequences. A missed phone call today, a couple dozen
kids lose their jobs in China. Butterfly wings, but bigger, huge wings. Like a
pterodactyl or the Smithsonian. So let’s fix our wings”.
connor roy, 2018
“Barely
comprehensible”.
roman roy, 2018
Oh hampir kelupaan kalau di series ini juga punya karakter pendukung yang tidak kalah kocaknya yaitu ada Tom Wambsgans dan Greg Hirsch. Tom adalah suami dari Siobhan Roy yang punya nasib baik karena pasca menikah langsung diberikan jabatan penting di perusahaan ayah istrinya, sedangkan sepupu Greg adalah anak polos yang juga beruntung tiba-tiba dikasih rezeki nomplok karena punya hubungan keluarga dengan kakak tertuanya Logan Roy, yaitu Ewan Roy. Hubungan Logan dan Ewan disini asli gaada akur-akurnya padahal sesama saudara kandung. Hubungan Tom dan Greg sebagai duo awkward comedy yang selalu menghiasi jalan cerita series ini juga membuktikan bahwa nasib baik yang terjadi kepada mereka menurut saya bukan sekedar fiktif belaka dan sudah sering terjadi di dunia nyata yaitu “The power of orang dalam”, doesn’t matter you’re experienced and qualified but “jalur papa” is the OG :”(
Succession juga membuat saya sadar bahwa etos kerja di luar negeri
sepertinya keras banget dan gaada waktu buat main-main yaa, betul-betul full
into it dan saling sikut kalau sedikit aja menunjukan kelemahan tanpa memandang
itu teman maupun keluarga sendiri. Feelsnya sama seperti Game of Thrones tapi
lebih ke versi kapitalisme modern dan lebih realistis aja karena gaya
penceritaan dari cara hidup dan bertarung keluarga super elit di series ini
layaknya seperti semi documentary, biografi, dan slice of life series yang
penuh dengan riset mendalam betapa chaos dan toxic-nya perusahaan
multi-industri di Amerika sana, yang katanya loosely based juga dari kisah Murdoch Family, keluarga yang punya powerful dan sangat berpengaruh pada
media-media besar di seluruh dunia.
Roy Family & Murdoch Family |
Kesimpulan, mohon maaf sebelumnya jika saya membandingkan series Succession dengan Itaewon Class langsung di paragraf awal, sesungguhnya itu hanya clickbait semata yang sepertinya bagus untuk menarik perhatian wkwkwk, maaf. Walaupun sama-sama punya tema di bisnis finansial stuff dengan segala konflik perebutan kekuasaannya yang membuat saya tertarik untuk membandingkan kedua series tersebut, tapi tetap tidak bisa dipungkiri sih bahwa dari pengembangan karakter, akting, naskah, sinematografi, alur hingga konklusi cerita, kalau boleh jujur menurut saya Succession jauh lebih superior dan greget. Hats off dari saya untuk semua crew dan para bintang yang sangat total membuat series ini menjadi series yang mewah, elegan, dan sungguh luar biasa bagusnya. Now y’all have no excuse as to why you haven’t watched the Emmy and Golden Globe award winning show, Succession. Becauce they’re really deserve it.
PS : Bagi yang penasaran boleh dicoba dulu sampai eps 6 season 1, karena bagi kalian yang gampang bosan kalau nonton drama yang full dialog, saya jamin setelah eps 6 selesai kalian akan langsung ketagihan lalu ga kerasa season 2 sudah kelar aja gitu ditonton. Bisa ditonton aja langsung di HBO GO karena sudah lengkap hingga season ketiga. YEAY!
Comments
Post a Comment