Skip to main content

Review Suzume no Tojimari (2023)

Karya Makoto Shinkai paling Mature dan paling Eye-catching sejauh ini. Suzume no Tojimari (2023) Makoto Shinkai memang sudah menjadi nama yang tak asing khususnya bagi pecinta film dan anime, semenjak ia merilis karya fenomenalnya Kimi No Nawa di tahun 2016 dan tak heran jika banyak orang yang menanti film terbarunya. Kali ini Makoto Shinkai sekali lagi menggabungkan unsur fantasi, bencana, dan romance pada karyanya yakni Suzume No Tojimari . Film ini mengambil fenomena alam yang dulunya pernah terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011 dimana kala itu negeri samurai terkena gempa yang disusul dengan Tsunami. Berawal dari fenomena inilah Makoto Shinkai membangun fondasi dalam penceritaannya dan semuanya dituangkan dengan pendekatan ala "road movie" , yang selama menonton film ini kita akan diajak untuk melihat lanskap-lanskap indah di kota-kota kecil Jepang yang setiap sudutnya akan menjadi hidangan lezat untuk mata kita. Tapi dibalik perjalanannya Suzume dalam mencari pintu di...

Review film The First Slam Dunk (2022)

Fans berat atau bukan, dijamin kalian akan sama-sama terpukau oleh film ini.

The First Slam Dunk (2022)

Jujur, saya bukan fans Slam Dunk. Tapi Slam Dunk ini adalah salah satu anime yang memorable banget karena dulu pas masih kecil pernah nonton anime ini di TV. Ya sebatas itu aja sih saya mengenal Slam Dunk, dari nonton kadang, ga mengikuti semua episode, dan sampai sekarang belum kesampaian untuk baca manga nya.

Tapi, sebagai yang bukan fans aja! saya terharu nonton film ini!!! apalagi para legend yang sudah mengikuti anime ini dari tahun 1990-an sampai 2000-an dan baca manga nya juga, bahkan para atlet basket yang banyak terinspirasi sama Slam Dunk pun terus nonton film ini, pasti bakal lebih kena sih sisi emosionalnya. 

Shohoku vs Sannoh

Film ini kurang lebih bercerita tentang pertandingan legendaris antara Shohoku vs Sannoh yang berlangsung sangat sengit dan realistis, sensasi nonton ini di bioskop berasa kaya nonton pertandingan basket beneran. Diperkaya dengan adanya visual gabungan antara 3DCG dan 2D yang surprisingly smooth banget serta sound effects seperti suara sepatu berdecit di lantai, pantulan bola basket, dan beberapa detail lainnya didukung oleh audio di bioskop yang mumpuni, jadi bawa film ini seperti nyata. Apalagi menjelang akhir pas tiba-tiba senyap ga ada suara sama sekali, bikin ikutan tegang dan adrenalin pun naik pengen ikut bersorak setelahnya!!! 😭😭😭

Film ini juga berfokus ke kisah Ryota Miyagi, point guard dari tim Shohoku. Lewat karakter Miyagi, film ini mengajak penonton untuk kembali berkenalan dengan setiap karakter penting di tim Shohoku. Seperti Hanamichi "jenius" raja rebound, Akagi kapten gori, Rukawa super rookie, Mitsui ex-MVP raja 3point, dan Miyagi si point guard yang super gesit. Maka dari itu Takehiko Inoue Sensei selaku mangaka sekaligus sutradaranya memberi judul The First agar yang awam dan fans bisa menjadikan film ini serasa First Time mereka nonton Slam Dunk. Arigatou!!! Inoue sensei. 🙏🙏🙏

Kesimpulan, sebelum turun layar saya menyarankan mending buruan nonton The First Slam Dunk langsung di bioskop, karena melalui visual dan scoring musiknya saja sudah sukses menyajikan pertandingan bola basket paling seru dan mendebarkan tahun ini. Tidak terbatas pada fans berat atau bukan, dijamin kalian akan sama-sama terpukau oleh film ini. Nah sekarang saya mau tanya, kira-kira di sini ada juga ga yang nangis sama isi suratnya Miyagi untuk Ibunya? ☝️😔

If you give up, the game ends there”.

anzai sensesi




Comments

Popular posts from this blog

Review series Succession Indonesia

Drama keluarga konglomerat yang bisa bikin bludrek nontonnya. Succession HBO series. Masih ingat dengan presdir Jangga di Itaewon class yang aktingnya sukses bikin kita yang nonton bludrek alias geram maksimal? sampai rasanya ingin sekali datang langsung ke lokasi syuting untuk mengingatkan bahwa beliau itu sudah tua sakit-sakitan harusnya perbanyak ibadah, main sama cucu, dan nikmatin sisa hidup dengan beramal. Ini malah maunya bersaing terus sama Park seo ryi sampai akhir hayat menjemput smh. Anyways, kok ini jadinya malah ikut terbawa emosi ke jalan cerita Itaewon class sih? tapi bentar, malahan itu membuktikan bahwa series tersebut sukses memberi kesan tersendiri buat penontonnya loh, jadi bukan sekedar angin lewat yang mudah dilupakan begitu saja. Sama halnya seperti serial orisinal HBO bertajuk  Succession  ini yang menurut saya jauh lebih sukses besar untuk hal tersebut. Succession  ini adalah sebuah drama tema keluarga konglomerat pemilik berbagai bisnis media d...

Review Suzume no Tojimari (2023)

Karya Makoto Shinkai paling Mature dan paling Eye-catching sejauh ini. Suzume no Tojimari (2023) Makoto Shinkai memang sudah menjadi nama yang tak asing khususnya bagi pecinta film dan anime, semenjak ia merilis karya fenomenalnya Kimi No Nawa di tahun 2016 dan tak heran jika banyak orang yang menanti film terbarunya. Kali ini Makoto Shinkai sekali lagi menggabungkan unsur fantasi, bencana, dan romance pada karyanya yakni Suzume No Tojimari . Film ini mengambil fenomena alam yang dulunya pernah terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011 dimana kala itu negeri samurai terkena gempa yang disusul dengan Tsunami. Berawal dari fenomena inilah Makoto Shinkai membangun fondasi dalam penceritaannya dan semuanya dituangkan dengan pendekatan ala "road movie" , yang selama menonton film ini kita akan diajak untuk melihat lanskap-lanskap indah di kota-kota kecil Jepang yang setiap sudutnya akan menjadi hidangan lezat untuk mata kita. Tapi dibalik perjalanannya Suzume dalam mencari pintu di...