Harta, Tahta, dan Chika Fujiwara.
Kaguya-sama : Love is War? (season 2) |
Tidak diduga-duga yang awalnya saya kira anime ini hanyalah anime dengan genre romantic comedies seasonal biasa yang hanya bikin nyengir dengan ekspresi muka
datar (entahlah gimana dah tuh coba). Biasanya ekspresi seperti itu sih terjadi
setiap kali saya menonton anime bergenre rom-com yang seasonal pada umumnya. Namun, setelah nonton anime
ini saya langsung menyesal mengeluarkan kata-kata seperti di atas *insert wow that escalated quickly meme*, yang tidak semuanya ternyata seperti itu. Setelah
mendapatkan kesan pertamanya langsung banyak hal yang bisa membuat saya tertawa
lepas seolah-olah beban hidup di dunia ini hilang untuk sementara.
Berawal dari kejenuhan
karantina sampai self reward saya yang dimana menonton anime itu adalah salah
satunya, tapi bentar dulu nih wahai para workaholic menurut saya yang namanya
ngeset waktu untuk self reward dulu biar besoknya bisa lebih excited dan
produktif itu perlu loh, asal bisa diatur aja jangan sampai waktu produktifnya
sedikit, self reward malah berlebih dan cukup yang affordable aja lah berupa
Netflix & Chill gitu atau nonton anime yaa kann?!?. Ehm anyways, jadi
selama kondisi di atas biasanya tontonan saya yaa seputaran anime serius
seperti Vinland Saga dan Paranoia Agent. Lalu iseng-iseng
melihat top airing di website favorit saya https://myanimelist.net/ ternyata ada rom-com anime yang
ratingnya bagus, ditambah juga saya adalah tipe orang yang nonton anime selalu
berdasarkan rating 8 keatas di MAL. Jadilah saya coba untuk menontonnya.
Ini ada beberapa poin serta ulasan yang membuat Kaguya-sama: Love is War menjadi salah satu anime favorit dan terasa personal banget buat saya, maaf apabila terkesan chessy tapi yaa begitulah adanya. Mari!
- Konsep dan humor yang fresh.
Kaguya Shinomiya & Miyuki Shirogane |
Dengan konsep yang berbeda dari biasanya, komedi yang dilontarkan juga terasa baru. Terutama, interaksi “persaingan” antara Miyuki dan Kaguya yang menurut saya sejauh ini sangat jarang ditemukan di anime lain. Lalu yang membuat show ini lucu banget dan terasa personal juga adalah jokes yang bersifat daily, reality, and absurdity (entahlah sifat macam apa juga itu) yang maksudnya kejadian-kejadian lucu gajelas yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari, ditambah hadirnya sang narator yang memperjelas konteks komedinya sehingga kita tahu apa yang ditertawakan.
- Dipenuhi sama jalan cerita dan karakter yang unik.
Chika Fujiwara & Yu Ishigami |
Setiap karakter punya ciri khas dan latar belakangnya sendiri. Sifat mereka betul-betul membuat saya terikat dan muncul rasa kepedulian tersendiri walaupun balik lagi ini hanya fiksi, hiks. Katakanlah ada Ketua OSIS Miyuki Shirogane, wakil ketua Kaguya Shinomiya, Sekretaris Chika Fujiwara, Bendahara Yu Ishigami, serta maid-nya Kaguya yaitu Ai Hayasaka. Masing-masing punya interaksi dan latar belakang unik yang pelan-pelan digali seiring berjalannya cerita dan juga masih banyak karakter lagi di season 2 yang akan mendapatkan spotlight dan memberikan kejutan spesial.
Our best girl, Hayasaka |
- Voice acting and narrator.
Kaguya-sama: Love is War voice actors & actress |
Inilah aspek terbaik dari anime Kaguya-sama. Komedi yang ada menjadi sempurna oleh para seiyuu-nya dan tentu saja, sang narrator! Saking bagusnya voice acting yang diperankan, kita yang nonton bisa tertawa hanya karena mendengar suara mereka. Kalau mau iseng-iseng, coba deh search di YouTube “Kaguya noise” dan yang paling terbaik adalah “Chika noise” yang masing-masing sudah ditonton 1 juta orang, jangan lupa sembari baca comment section nya, makin pecah asli lmao. Kata-kata yang dikeluarkan oleh narratornya disini juga rata-rata selalu iconic, salah satunya ada “uso de aru” dan “MARRRIAAAAGEEE” yang selalu kena lucunya walaupun sudah ditonton berkali-kali.
Narrator, sang sumber kelucuan anime ini |
Kesimpulan, selucu
apapun sebuah anime, tetap akan kosong apabila ceritanya tak bermakna. Meskipun
ceritanya cenderung sederhana, namun latar belakang dan pengembangan
karakternya bisa membuat penonton mulai terikat dan muncul rasa empati. Anime
ini cocok bagi yang ingin konsep rom-com baru yang unik dan beda dari biasanya. Dalam
jangka panjang mungkin dapat dikategorikan sebagai anime classic dilihat dari bagaimana sejauh ini manganya
berjalan. Cocok juga bagi yang sedang mengalami hari buruk dan butuh moodbooster karena saya jamin akan sangat membantu.
Comments
Post a Comment